Beranda Peristiwa Kejar-kejaran Pelajar Hingga Mobil Terbalik di Kota Serang Berakhir Damai

Kejar-kejaran Pelajar Hingga Mobil Terbalik di Kota Serang Berakhir Damai

Sebuah mobil minibus diamankan usai terlibat kecelakaan di Kota Serang. (Adef/bantennews)

SERANG – Insiden kejar-kejaran beberapa pelajar SMK hingga mengakibatkan mobil Honda BR-V yang dikemudikan siswa SMAN 1 Kota Serang terbalik, berakhir damai.

Proses perdamaian dimediasi oleh Satlantas Pokresta Serang Kota, Kamis (20/11/2025). Di mana, orangtua para pelajar yang terlibat insiden tersebut sepakat berdamai.

Kasi Humas Polresta Serang Kota, Ipda Raden Maulani menjelaskan penanganan perkara tetap berfokus pada aspek kecelakaan lalu lintas sesuai aturan.

Meski begitu, karena tidak ada korban luka dan para pihak yang terlibat masih berstatus pelajar, polisi memfasilitasi mediasi.

“Mediasi sudah dilakukan antara orangtua siswa yang mengejar dan pihak pengemudi mobil yang terlibat kecelakaan,” kata Raden.

Raden meminta agar orangtua tidak memberikan akses kendaraan bermotor kepada anak yang belum cukup umur serta meningkatkan pengawasan.

“Polresta mengimbau agar kendaraan tidak diberikan kepada anak yang belum memenuhi syarat usia,” ujarnya.

Salah satu orang tua siswa menunjukkan pernyataan perdamaian. (Adef/bantennews)

Sementara, perwakilan orangtua siswa yang sempat terlibat aksi pengejaran mobil, Abdul Munib menjelaskan insiden itu bermula dari teriakan warga yang menyebut adanya aksi “maling” dan “mesum”.

Teriakan tersebut kemudian memicu sejumlah pelajar ikut mengejar mobil di Jalan Sochari, Kota Serang, hingga akhirnya mobil BR-V yang dikendarai HRA (16) bersama seorang teman perempuan terbalik karena panik.

“Pertama saya minta maaf sebesar-besarnya. Kejadian ini bermula dari adanya teriakan maling dan mesum oleh masyarakat. Sekitar 100 meter kemudian, anak-anak kami ikut mengejar karena mungkin mereka merasa benar, padahal mereka tidak tahu duduk perkaranya,” ujar Munib.

Ia menegaskan bahwa tuduhan yang dilontarkan warga tidak benar.

“Kejadian ini tidak sesuai dengan teriakan warga. H itu tidak mencuri ataupun mesum. Anak-anak kami hanya ikut-ikutan karena spontan,” katanya.

Munib menyampaikan, empat pelajar yang ikut dalam kerumunan tersebut merupakan siswa SMK Husada.

Baca Juga :  Hari Ke 4 TMMD Ke 114, Kodim 0603/Lebak Sasar Pembuatan Siring dan Pos Ronda

Mereka kebetulan baru selesai mengambil bambu untuk kegiatan sekolah dan melintas di lokasi kejadian saat mendengar teriakan provokatif.

“Ini terjadi di luar jam pelajaran. Anak-anak kami dari SMK Husada ada empat orang. Mereka tidak kenal dengan korban yang ada di dalam mobil BR-V,” tambahnya.

Munib juga memastikan bahwa pihak keluarga sudah bertemu dan menyelesaikan permasalahan dengan pihak korban di Satlantas Polresta Serang.

Penulis : Rasyid/ Ade Faturohman
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd