Beranda Budaya Lima Tradisi Adat Baduy yang Harus Kamu Tahu

Lima Tradisi Adat Baduy yang Harus Kamu Tahu

Acara Seba Baduy di Pendopo Kabupaten Lebak

MASYARAKAT Baduy di Kabupaten Lebak, Banten dikenal sebagai salah satu komunitas adat yang hingga kini mempertahankan pola hidup sederhana dan selaras dengan alam. Sejumlah tradisi mereka bukan hanya warisan leluhur, tetapi juga pedoman hidup yang menjaga keseimbangan hubungan manusia dengan lingkungan. Berikut lima tradisi adat Baduy yang menarik untuk diketahui.

1. Seba Baduy
Seba merupakan tradisi tahunan ketika masyarakat Baduy, baik Baduy Dalam maupun Baduy Luar, berjalan kaki menuju pusat pemerintahan di Banten untuk menyerahkan hasil bumi. Prosesi ini menjadi simbol penghormatan sekaligus pengingat bagi pemerintah agar tetap menjaga kelestarian alam dan kesejahteraan warga.

2. Kawalu
Kawalu adalah masa puasa adat selama sekitar tiga bulan. Pada periode ini, Baduy Dalam menutup kunjungan wisatawan dan fokus pada ritual penyucian diri serta doa keselamatan. Kawalu menjadi momen penting untuk menjaga keseimbangan spiritual dan ketenangan komunitas.

3. Ngalaksa
Tradisi Ngalaksa digelar sebagai bentuk rasa syukur atas panen padi. Warga membuat “laksa” dari tepung beras sebagai simbol kemakmuran. Upacara ini menunjukkan betapa besarnya penghormatan masyarakat Baduy terhadap padi yang dianggap suci dan tidak boleh diperlakukan sembarangan.

4. Seren Taun
Seren Taun adalah ritual pergantian tahun adat yang dirayakan dengan doa bersama dan berbagai prosesi adat. Tradisi ini menjadi penanda berakhirnya satu siklus panen sekaligus harapan agar musim tanam berikutnya membawa hasil yang lebih baik.

5. Ngaseuk (Ritual Menanam Padi)
Ngaseuk merupakan prosesi sakral saat memulai musim tanam. Penanaman dilakukan dengan alat tradisional seperti katir dan mengikuti berbagai pantangan. Ritual ini menegaskan hubungan harmonis antara manusia dan tanah yang mereka kelola.

Dengan tetap menjaga tradisi-tradisi ini, masyarakat Baduy membuktikan bahwa kearifan lokal mampu menjadi benteng bagi kelestarian budaya dan lingkungan di tengah arus modernisasi.

Baca Juga :  Seren Taun Kasepuhan Guradog, Jaga Ketahanan Pangan Berbasis Budaya

 

Tim Redaksi