
LEBAK — Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Cibaturkeusik, Kabupaten Lebak.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat yang didanai oleh Kemendikbudristek Saintek, dengan menggandeng Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Cipariama sebagai mitra utama.
Mengusung tema “Pengembangan Kegiatan Perikanan Budidaya untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Pendekatan Digital”, program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan kelompok pembudidaya ikan melalui penerapan sistem budidaya intensif serta pemanfaatan teknologi digital.
Ketua pelaksana kegiatan, Ririn Irnawati, menjelaskan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi contoh pengembangan budidaya ikan secara intensif di wilayah Lebak.
“Kami berharap model pemberdayaan ini bisa menjadi percontohan bagi kelompok pembudidaya ikan lainnya di Kabupaten Lebak. Dengan penerapan sistem budidaya intensif, diharapkan pendapatan para pembudidaya dapat meningkat,” ujar Ririn.
Lebih lanjut, Ririn menambahkan bahwa fokus budidaya dalam kegiatan ini adalah pada komoditas ikan mas yang telah menjadi primadona di wilayah Lebak dan Pandeglang.
“Pemilihan ikan mas bukan tanpa alasan, karena komoditas ini sudah dikenal luas di daerah ini, sehingga memudahkan dalam pemasaran hasil panen,” jelasnya.
Selain peningkatan kapasitas budidaya, kegiatan ini juga memberikan pelatihan diversifikasi produk hasil perikanan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi. Pelatihan ini menyasar ibu-ibu di sekitar lokasi budidaya, dengan materi pembuatan olahan ikan mas.
“Kami ingin agar ibu-ibu sekitar memiliki keterampilan tambahan yang dapat menjadi sumber penghasilan baru melalui produk olahan ikan mas,” tambah Ririn.
Pendekatan digital menjadi ciri khas program ini. Para anggota kelompok pembudidaya ikan diberikan bimbingan secara daring dan materi pelatihan dalam bentuk e-book agar dapat diakses kapan saja. Selain itu, pelatihan juga mencakup strategi pemasaran digital untuk produk hasil panen dan olahan ikan.
Melalui pemanfaatan teknologi digital, kegiatan ini diharapkan dapat menjembatani keterbatasan akses terhadap pengetahuan dan pasar yang selama ini menjadi kendala utama kelompok pembudidaya di daerah terpencil.
“Pendekatan digital kami hadirkan sebagai solusi agar pengetahuan dan akses pasar bisa lebih terbuka. Harapannya, teknologi ini benar-benar dimanfaatkan untuk memperkuat ekonomi masyarakat,” tutup Ririn. ***