CILEGON – Sekitar 3.000 pelajar di Kota Cilegon terdampak penghentian sementara kegiatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Penghentian itu terjadi lantaran dana operasional dari pemerintah pusat belum cair hingga pertengahan November 2025.
Ketua Yayasan Nurani Duafah Indonesia, Ali Irfan Hakim, mengatakan dapur yang melayani ribuan siswa di wilayah Jombang terpaksa libur sementara karena keterlambatan pencairan dana.
“Yang di dapur 1 Jombang untuk sementara berhenti karena belum ada pencairan dana. Kalau sudah cair, kegiatan akan langsung berjalan lagi,” ujarnya, Rabu (12/11/2025).
Ali Irfan menjelaskan, dapur MBG tersebut melayani siswa dari jenjang SD hingga SMP di wilayah Jombang dan sekitarnya. Meski begitu, sebagian besar dapur lainnya di Cilegon masih tetap beroperasi seperti biasa.
“Ini hanya masalah teknis, mungkin karena proses administrasi di pusat. Jadi bukan karena kesalahan di lapangan. Dapur-dapur lain masih berjalan normal,” tambahnya.
Ia menegaskan, pihak yayasan bersama Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) terus melakukan koordinasi untuk memantau perkembangan pencairan dana agar program bisa segera berlanjut.
“Detail soal anggaran memang ada di kepala SPPG. Kami dari yayasan hanya memastikan kegiatan tetap sesuai prosedur dan siap melanjutkan begitu dana turun,” katanya.
Program MBG di Kota Cilegon sendiri telah berjalan hampir tiga bulan dan dinilai berdampak positif bagi kesehatan serta semangat belajar siswa. Ali Irfan berharap pemerintah pusat segera mencairkan dana agar pelayanan kepada siswa tak terganggu.
“Mudah-mudahan minggu ini pencairan bisa segera turun, supaya anak-anak kembali mendapatkan asupan bergizi setiap harinya,” pungkasnya.
Penulis: Usman Temposo
Editor: Wahyudin
