PANDEGLANG — Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) di SMKN 4 Pandeglang menjadi wadah bagi siswa-siswi asal Papua untuk belajar, beradaptasi, dan tumbuh bersama dengan teman-teman dari berbagai latar belakang etnis dan budaya.
Salah satu kegiatan yang menarik dalam program ini adalah kunjungan ke Baduy Dalam (Jero) yang digelar selama dua hari yakni 8-9 November 2025. Kegiatan ini menjadi sarana pembelajaran langsung mengenai nilai-nilai budaya, toleransi, dan kebersamaan di tengah keberagaman.
Android BantenNews.co.id
Download di Playstore. Baca berita tanpa iklan, lebih cepat dan nyaman lewat aplikasi Android.
Pembina pendamping program ADEM, Deden Helmansah menjelaskan bahwa program ini bertujuan membentuk karakter siswa agar mampu menjunjung tinggi nilai toleransi dan saling menghormati antar sesama.
Para peserta juga dibekali pemahaman tentang pentingnya kebersamaan dalam keragaman suku, budaya, adat, dan agama sebagai bagian dari upaya memperkuat persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan budaya Suku Baduy, tetapi juga mengenalkan berbagai kebudayaan yang ada di Banten. Tujuan utamanya adalah menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal dan membuat siswa-siswi Papua merasa aman serta diakui di lingkungan sosial,” ujar Daden, Minggu (9/11/2025).
Ia mengaku antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi para pendamping. Ia menilai kegiatan ini contoh nyata bagaimana pendidikan dan kebudayaan dapat menjadi sarana untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, sekaligus menumbuhkan semangat toleransi di kalangan generasi muda.
“Alhamdulillah, kami selaku pembina sangat senang melihat anak didik kami bisa membaur dengan warga lokal. Mereka juga antusias belajar mengenai budaya-budaya lokal Banten,”tandasnya.
Penulis: Saepulloh
Editor: Usman
