
TANGSEL – Banten Investment Forum (BIF) 2025 berhasil menarik komitmen investasi senilai Rp81 triliun dari investor dalam dan luar negeri.
Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Banten bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten menggagas kegiatan ini sebagai upaya memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah.
Dua komitmen besar datang dari PT Karya Teknik Investama dan International Holding PT Limited yang menanamkan investasi sekitar Rp40 miliar di Kabupaten Lebak untuk proyek pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) tenaga surya.
Selain itu, PT Grand Source Group menanamkan investasi sebesar 2,45 miliar dolar AS atau sekitar Rp41 triliun di Kota Cilegon untuk membangun kawasan industri aluminium berskala global.
Kepala BI Perwakilan Provinsi Banten, Ameriza M. Moesa, menyebut sektor investasi berperan vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Banten.
“Saat ini kontribusi investasi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Banten mencapai 10–15 persen dan masih memiliki ruang besar untuk tumbuh. Nilai investasi yang masuk cukup signifikan dan bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi Banten. Target investasi tahun ini sebesar Rp119 triliun, dan capaian saat ini sudah mendekati 80 persen,” ujar Ameriza di sela kegiatan di ICE BSD, Tangerang Selatan, Selasa (21/10/2025).
Ameriza menjelaskan bahwa nilai Rp81 triliun tersebut masih berupa komitmen. Ia memastikan proses realisasi akan berjalan secara bertahap sesuai kesepakatan dengan para investor.
“Kita belum tahu apakah seluruhnya terealisasi dalam satu tahun atau terbagi dalam lima tahun. Namun jika 80 persennya terealisasi tahun depan, dampaknya akan sangat besar bagi ekonomi daerah,” katanya.
Ameriza optimistis komitmen investasi itu mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Banten sebesar 0,2 hingga 0,4 persen dan memperkuat capaian ekonomi yang sudah ada.
Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni menegaskan posisi strategis Banten sebagai pusat investasi nasional, didukung infrastruktur kuat dan kedekatan wilayah dengan Jakarta.
“Banten, khususnya Cilegon, sangat cocok untuk industri hilirisasi. Investasi aluminium berbahan baku alumina ini akan menjadi motor baru pertumbuhan ekonomi,” ujar Andra.
Andra menambahkan, setiap investasi senilai Rp1 triliun mampu menyerap sekitar 1.400 tenaga kerja lokal. Karena itu, ia menilai kesiapan sumber daya manusia menjadi faktor penting.
“Kami telah bekerja sama dengan Apindo Berdaya untuk mempersiapkan tenaga kerja yang tidak hanya siap secara keterampilan, tetapi juga secara mental,” tambahnya.
Di tempat terpisah, Kepala DPMPTSP Provinsi Banten sekaligus Ketua Pelaksana Forum, Virgojanti, menjelaskan bahwa Banten Investment Forum menjadi bagian dari roadmap pembangunan investasi daerah yang berkelanjutan.
“Capaian investasi tidak hanya diukur dari besaran nilai realisasi, tetapi juga dari dampaknya terhadap ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan pemberdayaan UMKM lokal,” kata Virgojanti.
Ia berharap forum ini menjadi momentum bagi Banten untuk memperkuat posisinya sebagai daerah investasi unggulan yang tumbuh pesat, inklusif, dan berkelanjutan.
Penulis : Ade Faturohman
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd