Beranda Uncategorized Radioaktif Cesium-137 Bisa Picu Berbagai Penyakit

Radioaktif Cesium-137 Bisa Picu Berbagai Penyakit

Petugas KLH melakukan sterilisasi kawasan yang terpapar radioaktif di Cikande. (Rasyid/bantennews)
Zat radioaktif Cesium-137 yang muncul dari reaksi nuklir dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. Zat ini masuk ke rantai makanan melalui tanah, air, tanaman, dan hewan ternak, lalu tubuh manusia menyerapnya lewat makanan yang terkontaminasi.
Insiden nuklir di Chernobyl dan Fukushima membuat Cesium-137 menjadi perhatian dunia. Temuan zat ini dalam bahan pangan lokal mendorong banyak negara memperketat pengawasan keamanan makanan agar dapat mencegah dampak jangka panjang terhadap kesehatan masyarakat.
Dampak Cesium-137 terhadap Kesehatan
Paparan radiasi Cesium-137 memicu berbagai gangguan serius. Karena sifat kimianya mirip kalium, tubuh mudah menyerap zat ini dan menyebarkannya ke jaringan otot, hati, ginjal, serta organ vital lainnya.
Saat masuk ke tubuh, Cesium-137 memancarkan radiasi yang merusak sel sehat. Radiasi tersebut menyebabkan peradangan, luka organ, dan gangguan produksi sel darah di sumsum tulang. Dalam jangka panjang, kerusakan jaringan mengganggu fungsi organ dan memicu penyakit kronis.
Paparan berkelanjutan juga meningkatkan risiko kanker, terutama leukemia dan kanker tiroid. Radiasi dari Cesium-137 merusak DNA sel, membuat sel tumbuh tidak normal dan berkembang menjadi kanker. Anak-anak dan remaja menghadapi risiko lebih tinggi karena sel tubuh mereka masih aktif berkembang.
Selain itu, ibu hamil, bayi, dan anak-anak menjadi kelompok paling rentan terhadap paparan zat ini. Radiasi pada ibu hamil dapat mengganggu pembentukan organ janin, memicu cacat lahir, atau menyebabkan kelahiran prematur. Pada anak-anak, radiasi bisa menghambat pertumbuhan dan mengganggu perkembangan otak.
Para ahli menetapkan batas aman kadar Cesium-137 dalam makanan sebesar 1.200 becquerel per kilogram (Bq/kg). Jika seseorang mengonsumsi makanan dengan kadar melebihi batas tersebut secara terus-menerus, risiko gangguan kesehatan akan meningkat.
Efek Jangka Panjang dan Akumulasi Radiasi
Paparan dosis kecil mungkin tidak langsung menimbulkan gejala, tetapi radiasi yang menumpuk di tubuh dapat menimbulkan efek jangka panjang. Radiasi ini menurunkan sistem imun, merusak fungsi organ, menyebabkan perubahan genetik yang bisa diwariskan, dan mempercepat penuaan sel.
Karena itu, masyarakat yang tinggal di kawasan dengan risiko radiasi tinggi perlu lebih waspada dan memastikan sumber bahan pangan yang mereka konsumsi aman.

Sumber: Alodokter.

Baca Juga :  Polres Serang Tangkap Pencuri Motor Berpakaian Badut