SERANG – Dindikbud Kota Serang memperketat pengawasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh sekolah. Langkah ini memastikan siswa menerima makanan aman, bersih, dan bergizi.

Kepala Dindikbud Kota Serang, Ahmad Nuri, mengunjungi sekolah-sekolah secara langsung untuk memastikan setiap proses penyajian makanan sesuai standar kesehatan dan prosedur yang berlaku.

Nuri menekankan guru dan kepala sekolah harus mengecek setiap makanan yang datang. Tindakan ini mencegah risiko keracunan dan masalah kesehatan lain.

“Guru dan kepala sekolah harus mengecek setiap makanan yang datang. Ini mencegah hal-hal berbahaya seperti keracunan makanan,” ujar Nuri, Senin (13/10/2025).

Nuri menilai penyedia jasa menyediakan menu berkualitas yang memenuhi standar gizi siswa.

“Alhamdulillah, makanannya aman dan bergizi di sekolah-sekolah yang kami kunjungi. Kami ingin kondisi ini terus terjaga agar tidak ada keluhan,” katanya.

Nuri mewajibkan sekolah memeriksa dapur penyedia makanan minimal satu kali sebulan. Sekolah harus menilai kebersihan dapur, proses masak, ketepatan pengiriman, dan pengepakan.

“Sekolah harus aktif mengecek dapur. Pastikan proses masak sesuai standar, dapur bersih, dan pengiriman tepat waktu agar makanan tetap layak konsumsi,” ucapnya.

Nuri menegaskan sekolah, penyedia makanan, dan pemerintah daerah harus bersama-sama mengawasi kualitas makanan meski pihak ketiga mengelola dapur.

“Keselamatan siswa prioritas utama. Kami mendorong semua pihak memastikan anak-anak menerima makanan aman dan bergizi,” ujarnya.

Walikota Serang, Budi Rustandi, mendukung pengawasan ketat Dindikbud. Ia menilai Program MBG membantu pemenuhan gizi siswa sekaligus menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kesehatan generasi muda.

“Program MBG sangat bermanfaat bagi anak-anak di sekolah. Pemerintah berkomitmen agar program ini memberi manfaat nyata bagi tumbuh kembang siswa,” ujar Budi.

Budi menekankan sekolah, Dindikbud, dan penyedia makanan harus terus menjaga kualitas makanan.

“Kita harus terus menjaga kualitas program ini. Jangan sampai kejadian yang merugikan siswa terjadi,” tegasnya.

Penulis: Ade Faturohman
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd