Beranda Advertorial Biaya Persalinan Hingga Perawatan Bayi Ditanggung Penuh, Ibu Muda di Serang Sebut...

Biaya Persalinan Hingga Perawatan Bayi Ditanggung Penuh, Ibu Muda di Serang Sebut BPJS Kesehatan Ringankan Beban

Amaliyah warga Ciruas Kabupaten Serang peserta JKN. (Adef/bantennews)

SERANG – Kehadiran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan terus memberikan bukti nyata dalam membantu masyarakat.

Hal itu dialami langsung oleh Amaliyah (31), seorang ibu rumah tangga asal Pamong, Ciruas, Kabupaten Serang.

Amaliyah baru saja melewati pengalaman yang penuh perjuangan. Ia harus melahirkan dengan kondisi tidak normal karena bayinya sungsang.

Proses persalinan tersebut tidak hanya berisiko, tetapi juga memerlukan penanganan medis khusus yang biayanya tentu tidak sedikit.

“Alhamdulillah saya sangat terbantu dengan adanya BPJS Kesehatan. Saat melahirkan dengan kondisi bayi sungsang, otomatis saya dan anak harus dirawat cukup lama di rumah sakit, hampir satu bulan. Kalau dihitung tanpa BPJS, biayanya bisa sampai Rp120 juta. Jujur, tidak mungkin kami mampu membayarnya,” ungkap Amaliyah dengan mata berkaca-kaca.

Sebagai ibu rumah tangga dengan suami yang pekerjaannya belum menentu, beban biaya persalinan tentu akan sangat memberatkan.

Namun, berkat kepesertaannya di BPJS Kesehatan, seluruh biaya persalinan hingga perawatan intensif bayinya ditanggung penuh. Ia pun bisa lebih fokus mendampingi buah hati tanpa harus khawatir soal tagihan rumah sakit.

Amaliyah mengaku selama menjalani perawatan, pelayanan yang diberikan tenaga medis sangat baik dan tanpa diskriminasi. Semua kebutuhan obat dan tindakan medis untuk dirinya maupun sang bayi diberikan secara gratis karena ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

“Pelayanannya bagus, tidak ada kendala, semuanya jelas. Obat-obatan juga ditanggung. Saya merasa sangat diperhatikan sebagai pasien, meskipun tidak mengeluarkan biaya sendiri,” tuturnya.

Ia menambahkan, hingga kini bayi yang dilahirkannya masih harus mendapat perawatan intensif, khususnya untuk menstabilkan saluran pernapasan. Meski demikian, Amaliyah merasa tenang karena semua biaya yang tidak sedikit itu tetap dicover BPJS Kesehatan.

Baca Juga :  Peserta Antusias Mengikuti Kursus Dental Anestesi yang Digelar RSU Tangsel

“Kalau tidak ada BPJS Kesehatan, mungkin saya dan anak saya tidak selamat. Kondisi melahirkan sungsang itu berat, apalagi harus dirawat lama. Untung semua ditanggung. Saya sangat berterima kasih karena BPJS ini benar-benar menyelamatkan keluarga kami,” katanya.

Amaliyah berharap, program BPJS Kesehatan bisa terus hadir dan menjangkau lebih banyak masyarakat, khususnya keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah.

Menurutnya, tidak semua orang memiliki kemampuan finansial untuk membayar biaya persalinan atau perawatan medis yang besar.

“Semoga BPJS Kesehatan tetap ada untuk masyarakat. Karena kalau bukan dengan BPJS, saya tidak tahu bagaimana nasib saya dan anak. Dari mana bisa membayar biaya sebesar itu. Jadi, saya sangat terbantu,” ucapnya penuh harap.

Kisah Amaliyah menjadi salah satu bukti nyata bahwa BPJS Kesehatan bukan sekadar program pemerintah, tetapi juga penopang utama bagi masyarakat yang membutuhkan.

Lewat layanan yang merata, inklusif, dan tanpa diskriminasi, BPJS Kesehatan terus membuktikan perannya dalam melindungi kesehatan jutaan keluarga Indonesia.

Advetorial