KAB. TANGERANG – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang berencana mendirikan Politeknik Volunteer X, perguruan tinggi vokasi yang berfokus pada pendidikan keterampilan praktis di bidang kesehatan.
Tahap awal Politeknik ini akan membuka tiga program studi, yakni Teknologi Bank Darah, Fisioterapi, dan Manajemen Rumah Sakit. Peletakan pertama dilakukan dalam rangka HUT PMI ke 80 di kawasan Tangerang Volunteer Park Solear, Minggu (28/9/2025)
Android BantenNews.co.id
Download di Playstore. Baca berita tanpa iklan, lebih cepat dan nyaman lewat aplikasi Android.
Menurut Sekretaris Daerah sekaligus Ketua PMI Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja jurusan Teknologi Bank Darah dianggap langka di Indonesia.
“Kita mulai meletakkan batu pertama untuk pembangunan kampus politeknik Volunteer X namanya. Pertama mungkin kita akan menerima tiga jurusan sementara. Pertama teknologi bank darah, transfusi darah, ini agak langka di Indonesia sekolahnya,”kata Soma.
Politeknik ini dirancang sebagai pendidikan vokasi jenjang D3 dengan target lulusan siap kerja yang ditargetkan beroperasi tahun depan. Proses perizinan kampus tersebut tengah ditempuh.
“kalau sekolah vokasi mereka ingin cepat kerja. Jadi cukup D3 dengan keterampilan yang luar biasa. Saya dengar jurusan ini banyak dicaridi rumah sakit dan klinik,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid menegaskan pentingnya keberadaan politeknik tersebut, terutama pada bidang teknologi bank darah dan dunia kesehatan.
“Supaya darah yang dibutuhkan oleh masyarakat apabila pasien yang membutuhkan darah bisa langsung ke UDD di sana. Nanti personilnya, petugasnya, pengelolaannya kuliah di sini. Ada juga nanti tata cara donor darah nanti di kuliahnya di sini,” ucapnya.
Dalam kegiatan tersebut selain HUT Ke-80, sekaligus HUT Kabupaten Tangerang ke 393 melakukan kegiatan lomba kejuaraan lomba PMR untuk tingkat, mula (setara SD), madya (setara SMP), dan wira (setara SMA) dan bakti sosial, berupa khitanan masal, cek kesehatan gratis, dan pembagian sembako secara gratis kepada ibu-ibu rumah tangga di wilayah Kecamatan Solear.
“Tadinya, akan dilakukan tebus murah sebesar Rp 20 ribu untuk paket sembako senilai Rp 100 ribu, tetapi kita gratiskan untuk masyarakat. Ini salah satu bentuk nyata kehadiran pemerintah untuk masyarakat. Tadi, anak-anak yang di khitan juga mendapatkan sembako dan uang tunai,”ucapnya.
Penulis: Saepulloh
Editor: Usman