Beranda Peristiwa Tari ‘Sang Perak’: Mengangkat Fenomena Manusia Perak dan Pesan Keluarga di Festival...

Tari ‘Sang Perak’: Mengangkat Fenomena Manusia Perak dan Pesan Keluarga di Festival Teater Banten 2025

Festival Teater Banten 2025

SERANG – Fenomena manusia perak yang kerap terlihat di persimpangan jalan menjadi inspirasi bagi tiga siswa SDN 1 Rangkasbitung Timur. Mereka membawakannya dalam bentuk tari berjudul “Sang Perak” pada ajang Festival Teater Banten (FTB) 2025.

Pementasan teater tersebut digelar pada hari kedua FTB, Jumat (19/9/2025). Pelatih sanggar tari sekolah tersebut, Muhammad Ridwan, mengatakan ide tersebut berangkat dari realitas sosial yang masih kerap ditemui di ruang publik.

“Manusia perak kami jadikan sampel karena sudah lumrah terdapat di persimpangan jalan,” kata Ridwan, Sabtu (20/9/2025).

Lebih jauh, karya ini tidak hanya mengkritik praktik eksploitasi anak, tetapi juga menyuarakan pentingnya peran keluarga. Ridwan menuturkan, pesan yang ingin disampaikan adalah ajakan kepada orang tua agar tidak bercerai. “Karena anak memiliki hak untuk bahagia,” katanya.

Ridwan sendiri mengaku terinspirasi dari pengalaman pribadinya sebagai anak yang tumbuh dalam keluarga yang bercerai.

Penampilan tari ini terasa hidup berkat kelincahan ketiga siswa kelas 6 SD tersebut dalam menggerakkan tubuh. Nadia, salah satu panitia sekaligus penonton, menyebut pertunjukan ini berhasil membangkitkan emosi.

“Tarian ini seru sekali untuk ditonton. Manusia silver sudah menjadi pemandangan yang lumrah, jadi melihat tarian tersebut ada rasa sedihnya,” ujarnya.

Tak heran, karya “Sang Perak” menuai pujian dari penonton. Sebelumnya, kelompok yang sama juga telah menorehkan prestasi dengan meraih peringkat kedua dalam Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat provinsi.

Ridwan berharap karya serupa tidak berhenti hanya di panggung festival. “Harapannya, anak-anak dapat tumbuh berkembang sebagai regenerasi dari seni teater, tari, dan musik,” kata dia.

Penulis: Audindra Kusuma
Editor: Usman Temposo