Beranda Advertorial JKN Jadi Penopang Kesehatan Warga Kurang Mampu, Begini Testimoni Hilman Fauzi Peserta...

JKN Jadi Penopang Kesehatan Warga Kurang Mampu, Begini Testimoni Hilman Fauzi Peserta PBI

Hilam Fauzi menunjukkan kartu kepesertaan JKN. (Adef/bantennews)

SERANG – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terbukti memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya bagi kalangan kurang mampu. Salah satunya dirasakan oleh Hilman Fauzi, warga Kampung Masigit, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang.

Pria kelahiran 10 Juni 1989 ini merupakan peserta JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini.

Ayah dua anak balita yang bekerja sebagai buruh serabutan itu menuturkan, dirinya telah terdaftar sebagai peserta JKN sejak beberapa tahun lalu. Hilman tercatat sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran dari Pemerintah dengan Hak Rawat Inap Kelas tiga.

Keikutsertaannya dalam program JKN menjadi penopang utama ketika kondisi kesehatannya terganggu.

“Saya pernah mengalami sakit yang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Sebagai seorang buruh serabutan, penghasilan saya tidak menentu. Kalau harus membayar biaya berobat sendiri tentu sangat berat. Untungnya saya punya kartu JKN,” tutur Hilman.

Ia menceritakan, sakit yang dialaminya bermula dari keluhan di bagian perut dan sering lemas. Hilman sempat beberapa kali menjalani rawat jalan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di wilayahnya.

Selama menjalani pengobatan, dirinya mengaku pelayanan yang diberikan cukup memuaskan dan tidak ada kendala berarti.

“Sejauh ini saya sudah beberapa kali berobat jalan. Prosesnya mudah, tinggal datang ke puskesmas, daftar lewat aplikasi antrian online, lalu menunggu giliran. Biayanya semua ditanggung JKN, jadi saya benar-benar merasa terbantu,” jelasnya.

Hilman juga mengaku sudah mencoba memanfaatkan layanan antrean online yang disediakan. Menurutnya, fitur tersebut sangat membantu karena tidak perlu lagi lama menunggu di fasilitas kesehatan.

“Kalau pakai antrean online, kita bisa atur jadwal berobat sesuai waktu luang. Jadi lebih praktis, tidak harus berdesakan atau antre lama,” tambahnya.

Baca Juga :  Kasus Covid-19 Bertambah, Cilegon dan Kota Serang Naik Status Jadi Oranye

Tidak hanya dirinya, anggota keluarganya juga tercatat sebagai peserta JKN. Dengan kondisi ekonomi yang terbatas, Hilman merasa lega karena anak-anak dan istrinya memiliki perlindungan kesehatan yang sama.

“Kalau anak sakit, saya tidak terlalu khawatir. Tinggal bawa kartu JKN, semua sudah terjamin,” ujarnya.

Sebagai peserta PBI, Hilman menegaskan tidak pernah mengeluarkan biaya tambahan ketika menggunakan layanan kesehatan dengan JKN. Semua kebutuhan berobat mulai dari pemeriksaan, obat, hingga tindak lanjut ditanggung penuh oleh program tersebut.

“Kalau tidak ada JKN, saya tidak tahu bagaimana harus bayar biaya rumah sakit. Buat makan sehari-hari saja kadang pas-pasan, apalagi untuk biaya kesehatan. Program ini benar-benar penyelamat bagi masyarakat kecil seperti saya,” kata Hilman dengan nada haru.

Hilman pun berharap program JKN terus berlanjut dan semakin baik ke depannya. Menurutnya, jika program ini ditiadakan, masyarakat kecil akan sangat kesulitan mengakses layanan kesehatan.

“Harapan saya, JKN tetap ada dan semakin mudah digunakan. Karena tanpa JKN, mungkin banyak warga seperti saya yang tidak bisa berobat saat sakit,” pungkasnya.

Testimoni Hilman Fauzi menjadi bukti bahwa program JKN memberikan perlindungan dan rasa aman bagi masyarakat, terutama mereka yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.

JKN tidak hanya hadir sebagai program pemerintah, tetapi juga menjadi penyelamat kesehatan dan penopang kehidupan keluarga Indonesia.

ADV