
PANDEGLANG β Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah di Padepokan Pesantren Al-Kallam, Desa Banyuresmi, Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, Sabtu (13/9/2025), tidak hanya menjadi ruang untuk mengenang kelahiran Rasulullah, tetapi juga momentum untuk merefleksikan kembali nilai-nilai keteladanan yang diwariskan beliau.
Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani yang hadir langsung dalam kegiatan itu menegaskan bahwa semangat Maulid sejatinya bukan sekadar seremoni tahunan. Lebih dari itu, Maulid adalah pengingat agar umat meneladani akhlak mulia Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
Android BantenNews.co.id
Download di Playstore. Baca berita tanpa iklan, lebih cepat dan nyaman lewat aplikasi Android.
βKalau kita benar-benar mau meneladani Rasulullah, maka akhlak baik harus tercermin dalam hubungan sosial, cara kita membangun daerah, hingga bagaimana kita saling menguatkan satu sama lain. Inilah makna Maulid yang sesungguhnya,β ucap Dewi.
Ia juga menekankan, tantangan hidup di era sekarang membutuhkan generasi yang berakar pada nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin. Karena itu, ia mengapresiasi kiprah KH. Arfan bersama Pesantren Al-Kallam yang konsisten mendidik santri tidak hanya dalam ilmu agama, tetapi juga dalam membentuk karakter.
βDi sini, saya melihat bagaimana santri bukan sekadar belajar kitab, tetapi juga belajar hidup. KH. Arfan telah menunjukkan bagaimana pesantren bisa menjadi benteng moral bagi generasi muda Pandeglang,β tambahnya.
Peringatan Maulid di pesantren itu berlangsung hangat. Selain tausiyah, acara juga diisi dengan pemberian penghargaan bagi santri berprestasi dan doa bersama. Bagi masyarakat sekitar, kegiatan ini menjadi ruang silaturahmi sekaligus pengingat bahwa keberkahan sebuah daerah akan hadir jika nilai akhlak Rasulullah benar-benar hidup di tengah masyarakat.
Tim Redaksi