Beranda Pemerintahan Kasusnya Masih Tinggi, Warga Kota Serang Diminta Waspadai Kekerasan Seksual pada Anak

Kasusnya Masih Tinggi, Warga Kota Serang Diminta Waspadai Kekerasan Seksual pada Anak

Ilustrasi - foto istimewa okezone.com

SERANG – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang mengimbau masyarakat agar waspada terhadap kasus kekerasan seksual pada anak di Kota Serang.

DP3AKB mencatat ada sebanyak 64 jumlah kasus yang ditangani selama tahun 2023. Dari 64 kasus tersebut ada 5 orang laki-laki yang menjadi korban kekerasan seksual.

Kepala DP3AKB Kota Serang, Anthon Gunawan mengatakan, yang menjadi korban tersebut mulai dari usia balita hingga usia Sekolah Menengah Atas (SMA).

“Kalau kekerasan yang ditangani itu kekerasan seksual yang di bawah umur, karena kalau yang di atas usia dewasa berbeda penanganannya. Tapi kalau kekerasannya kita proses juga,” kata Anthon, Jumat (5/1/2024).

Kasus kekerasan seksual, kata Anthon, terbanyak berada di Kecamatan Serang, dimana ada 15 kasus kekerasan, dan Kecamatan Cipocokjaya ada sebanyak 6 kasus.

“Kalau daerah lainya rata-rata ada yang empat ada yang dua kasus, tapi yang paling dominan Kecamatan Serang dan Kecamatan Cipocok Jaya,” ucapnya.

Biasanya kalau bicara kasus kekerasan, kata Anthon, Kecamatan Kasemen paling banyak.

“Kalau penyebabnya kita masih menduga-duga, karena kebiasaan dari orang-orang tersebut muncul melalui media sosial dan konten-konten dewasa,” katanya

Kemudian, kata dia, pelakunya merupakan orang-orang terdekat atau keluarga korban, seperti ayah kandung, paman hingga tetangga.

“Rata-rata 90 persen orang dekat dan kalau pun orang jauh diakibatkan oleh media sosial,” ucapnya.

Meskipun jumlah kasus selama tahun 2023 yang ditangani oleh DP3AKB Kota Serang telah mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022 ada sekitar 67 kasus, masyarakat diminta tetap waspada.

“Jadi kalau melihat data akhir tahun 2023, mungkin hanya beda tiga kasus doang,” ujarnya.

Sementara untuk upaya pencegahan pihaknya telah melibatkan masyarakat dan PATBM di tiap Kelurahan. Namun, lantaran masih mengalami kekurangan anggaran, pihaknya belum bisa memasifkan pencegahan langsung di masyarakat.

Baca Juga :  THR ASN di Kota Serang Segera Cair, Begini Alurnya

“Karena salah satu cara untuk mengurangi ini yaitu dengan kegiatan sosialisasi agar masyarakat juga tahu. Tapi kita tidak punya biaya operasional,” katanya.

Meskipun upaya pencegahan tanpa berbasis anggaran, pihaknya selalu mengadakan kegiatan sosialisasi di setiap sekolah-sekolah yang ada di Kota Serang.

“Itu sudah kita laksanakan, karena korbannya sudah banyaknya anak-anak. Makanya kita menulusuri sekolah. Itu upaya-upaya yang sudah kita lakukan di luar daripada kerjasama yang sudah di lakukan,” ujarnya.

(Dhe/Red)