Beranda Bisnis Harga Gabah Anjlok, Petani Pandeglang Kesulitan Jual Hasil Panen

Harga Gabah Anjlok, Petani Pandeglang Kesulitan Jual Hasil Panen

Gabah Kering - (Foto Usman Temposo/BantenNews.co.id)

PANDEGLANG – Para petani di Kabupaten Pandeglang mengeluhkan harga gabah yang turun drastis. Selain itu, petani juga mulai kesulitan menjual hasil panen mereka karena jarang ada pembeli yang mau menampung hasil panennya.

Kelompok Tani Muda Berkarya, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang, Agus Rustandi mengatakan, semula harga gabah Rp4000 perkilogram namun harga tersebut turun drastis menjadi Rp3000 perkilogram.

Oleh sebab itu, para petani meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang turun tangan mengatasi permasalah ini dengan menampung hasil panen petani melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Bulog.

“Maka dari itu, kami minta peran BUMD dan Bulog untuk dapat menampung hasil panen padi petani. Supaya produksi pertanian tetap berjalan,” jelas Agus, Selasa (29/6/2021).

Sementara itu, penyuluh pertanian di Kecamatan Patia, Yuyu membenarkan, jika harga padi saat ini turun drastis. Di wilayah Patia saja, harga maksimal padi perkilogram hanya Rp3000. Harga tersebut merupakan hasil panen yang menggunakan mesin sedangkan panen padi yang masih manual harganya lebih rendah dari itu

“Kalau produksi saat ini memang bagus, tapi harga jualnya yang menurun,” ucapnya.

Saat ditanya apa faktor menurunnya harga jual padi petani. Yuyu mengaku, ada beberapa faktor, mulai dari cuaca, varietas padi ditambah wilayah Karawang yang biasa menampung hasil panen dari para petani saat ini sedang panen raya.

“Biasanya ada tengkulak yang menampung padi petani. Tapi karena mungkin di wilayah Karawang sedang panen raya, sehingga pembeli tidak ada yang datang menampung hasil panen padi petani Pandeglang. Makanya harus ada solusi, yakni peran BUMD dan Bulog,” tutupnya.

(Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News