SERANG – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Banten mencatat sebanyak 96 desa di Banten masih masuk dalam kategori tertinggal dan sangat tertinggal. Dimana 48 desa masuk dalam kategori tertinggal dan 48 desa lagi kategori sangat tertinggal.
Kepala DPMD Provinsi Banten, Enong Nurbaeti mengungkapkan, pada 2020 ini pihaknya berupaya menaikan status 20 desa dari 96 desa menjadi desa maju. Akan tetapi, pademi Covid-19 yang melanda Indonesia tak terkecuali Banten membuat program memajukan desa menjadi tertunda.
“Dari data kita itu ada 48 desa tertinggal dan 48 desa sangat tertinggal. Rencanannya tahun ini ada 20 yang kita ingin naikan statusnya, tapi karena kondisi covid jadi mundur,” kata Enong saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (12/11/2020).
Meski begitu, lanjut Enong, pada 2021 pihaknya akan berupaya menaikan status desa-desa tersebut menjadi desa maju.
“Pada 2021 kita akan menggulirkan program wahana desa yang mencakup penguatan bidang kesehatan, lingkungan, ekonomi dan sosial budaya,” katanya.
Saat disinggung terkait bantuan Gubernur (Bangub) senilai Rp50 juta untuk setiap desa, Enang menjelaskan, anggaran tersebt telah digulirkan ke 1.238 desa di empat kabupaten yaitu Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Tangerang.
“Sudah (diturunkan), cuma kalau dulu kan peruntukkannya untuk pengembangan sarana masyarakat kaya perpustakaan dan lain-lain. Pada masa pandemi Covid-19 ini dikhususkan untuk penguatan ekonomi masyarakat. Contohnya uang itu digunakan untuk membeli beras dari warga sekitar, dan itu juga untuk menguatkan ekonomi mereka,” jelasnya.
Saat ditanya apakah pada 2021 akan ada kenaikan Bangub untuk desa-desa, Enong mengaku, hal itu tergantung dari kebijakan pimpinan.
“Tinggal politik will dari pimpinan. Karena kemarin juga Apdesi (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) Banten menginginkan ada kenaikan alokasi dana Bangub untuk desa-desa. Minimal mereka ingin seperti Jawa Barat dimana Bangubnya sudah Rp200 juta. Tapi lagi-lagi kita lihat juga kekuatan APBD kita,” ujarnya.
(Mir/Red)