Beranda Peristiwa 9.843 Hektar Lahan Pertanian di Banten Kekeringan

9.843 Hektar Lahan Pertanian di Banten Kekeringan

Petani di Lebak memeriksa tanaman di sawahnya. (Ali/bantennews)

SERANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas 1 Serang memprediksi puncak musim kemarau di Provinsi Banten terjadi pada bulan Agustus 2019.

Masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap kekeringan yang bisa berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan.

Berdasarkan hasil monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) hingga terdapat potensi kekeringan meteorologis (iklim) di sebagian besar Jawa, Bali dan Nusa Tenggara dengan kriteria panjang hingga ekstrim.

“Kami sudah melaporkan kapan musim kemarau mulai dan berakhir. Dan kita sudah menyampaikan ke BPBD dan Dinas Pertanian serta Pemerintah Daerah Provinsi Banten supaya bisa mendrop air,” kata Prakirawan BMKG) Stasiun Meteorologi Klas 1 Serang, Kamis (4/7/2019).

Disampaikan Tarjono di provinsi Banten telah mengalami HTH sejak 31 hari dan prakiraan curah hujan rendah <20 mm dalam 10 hari dengan peluang >70%.

“Masyarakat karena ini musim kemarau, dihimbau bisa menghemat air bersih dan bisa menjaga kondisi fisik kita karena cuaca cukup terik tempratur juga cukup tinggi agar stamina tetap terjaga,” katanya.

Seluas 9843 Hektar Lahan Pertanian Banten Kekeringan

Memasuki musim kemarau, sebanyak 9843 hektar lahan sawah yang tersebar di Kabupaten dan Kota Provinsi Banten mengalami kekeringan. Jumlah tersebut adalah lahan sawah tanaman padi yang mayoritas merupakan lahan pertanian irigasi tadah hujan. Akibatnya banyak mengeluhkan sulitnya air untuk tanaman mereka.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M. Tauchid menuturkan kondisi terparah yang terdampak kekeringan adalah di wilayah Pandeglang. Lahan sawah di Kabupaten Pandeglang yang terdampak kekeringan adalah seluas 9019 hektar.

“Data per 2 Juli kemarin, jumlah total luas lahan sawah di Banten yang terdampak kekeringan sebanyak 9843 hektar. Kabupaten Pandeglang terluas terkena dampak kekeringan ini dengan total keseluruhan 9019 hektar lahan, dengan rincian status kekeringan ringan 5503 hektar, kekeringan sedang 3221 hektar dan kekeringan berat seluas 295 hektar,” kata Kadis Pertanian.

Sementara di daerah lain Provinsi Banten, Lebak sebagai daerah terdampak kekeringan kedua dengan luas sawah kekeringan 455 hektar yang status kekeringannya ringan seluruhnya. Tangerang juga terdampak kekeringan dengan status ringanyang luas totalnya 97 hektar.

Sementara Kabupaten Serang ada 272 hektar lahan sawah yang kering dengan rincian 256 hektar status sedang dan 16 hektar berstatus kekeringan ringan.

Pihak Dinas Pertanian Provinsi Banten mengaku sudah melakukan upaya bantuan bagi para petani dengan mengirimkan bantuan pompa air yang sifatnya mobile untuk diperbantukan kepada petani. Sebanyak 20 pompa disiapkan Pemprov Banten untuk petani.

” Meski situasi seperti ini kami yakin hanya mempengaruhi ketahanan pangan beras kurang dari 2 persen pasokan Banten,” katanya. (You/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniÂ