KAB. SERANG – Sebanyak 50 pasien Covid-19 di Kabupaten Serang meninggal dunia dalam rentang waktu dua minggu yakni pada Kamis (1/7/2021) hingga Minggu (18/7/2021).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, Agus Sukmayadi mengatakan terkait angka kematian yang melonjak tajam disebabkan perburukan tingkat kesehatan pada pasien yang terkonfirmasi positif sangat cepat.
“Berdasarkan surveillance yang kami lakukan ternyata untuk kasus konfirmasi positif saat ini penurunan tingkat kesehatannya sangat cepat. Jadi seseorang yang terkonfirmasi positif dalam dua atau tiga hari itu cepat sekali terjadi penurunan kesehatan tidak seperti kasus yang lampau,” ujarnya, Rabu (21/7/3021).
Agus menambahkan untuk pasien yang bergejala ringan atau tanpa gejala disarankan untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) namun saat melakukan isoman banyak yang mengalami perburukan kesehatan dan tidak tertolong.
“Saat ini pun dominan Orang Tanpa Gejala (OTG) tapi ternyata saat mereka melakukan isoman hari kelima dan keenam terjadi perburukan kesehatan jadi tiba-tiba saja saturasi di bawah angka 90, kemudian hilang kesadaran, perlu oksigen yang cepat. Kendalanya saat ini rumah sakit itu penuh sehingga hanya diperuntukkan bagi yang dikonfirmasi positif dalam kondisi gejala berat,” kata Agus.
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Serang, pasien Covid-19 yang meninggal dunia paling banyak terdapat pada Jumat (16/7/2021) yakni 9 orang dan penambahan kasus konfirmasi pasien Covid-19 sebanyak 176 kasus.
“Yang terbanyak di wilayah Kecamatan Kramatwatu dan Cikande, karena memang kasus di dua kecamatan ini tinggi sekali,” tutur Agus.
Sementara itu, penambahan kasus konfirmasi pasien Covid-19 pada Kamis (1/7/2021) hingga Minggu (18/7/2021) adalah sebanyak 1.617 kasus.
(Nin/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
