Beranda Kesehatan 50 Persen Warga Kota Serang Bersedia Divaksin Covid-19

50 Persen Warga Kota Serang Bersedia Divaksin Covid-19

Wartawan di Kota Serang divaksin Covid-19. (Ist)

SERANG – Jajak pendapat yang dilakukan oleh Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) menunjukkan bahwa 50 persen masyarakat Kota Serang bersedia untuk mengikuti vaksinasi. Sedangkan 29 persen menyatakan tidak mau dan 21 persen merasa ragu.

Hal tersebut terungkap dalam kegiatan Ngopi Sore yang digelar oleh PWKS di kantor bersama Pemkot Serang, Jalan Jendral Sudirman, Kota Serang, Rabu (10/3/2021). Hadir sebagai narasumber Kepala Dinkes Kota Serang M Ikbal didampingi oleh Kabid SDM dan Promkes Anah Rohanah.

Koordinator Penelitian, Nahrul Muhilmi, dalam pemaparannya mengatakan bahwa pelaksanaan jajak pendapat tersebut dilakukan di seluruh kecamatan di Kota Serang. Jajak pendapat itu menggunakan metode daring dan pengambilan sampel secara snowball dan proporsional.

Terdapat beberapa hal yang dimintai tanggapan kepada responden, seperti penilaian kinerja Pemkot Serang dalam penanganan pandemi, program vaksinasi, efektifitas PPKM berskala mikro, persepsi masyarakat atas lockdown RT dan kinerja rumah sakit di Kota Serang.

Untuk program vaksinasi, Nahrul menjabarkan bahwa sebanyak 82,3 persen responden menyatakan telah mengetahui program vaksinasi. Sedangkan 16,1 persen menyatakan tidak tahu dan 1,6 persen menyatakan ragu-ragu.

Dari keseluruhan, sebanyak 58,1 persen menyatakan sepakat dengan adanya program vaksinasi, sedangkan 25,8 persen menyatakan tidak sepakat dengan program vaksinasi, dan 16,1 persen mengatakan ragu-ragu dengan program vaksinasi.

“Untuk kesediaan divaksin, 50 persen responden menyatakan bersedia untuk divaksin. Sedangkan 29 persen menyatakan tidak bersedia divaksin, dan 21 persen mengaku ragu-ragu untuk divaksin,” ujarnya.

Selanjutnya, jajak pendapat juga menunjukkan bahwa kinerja Pemkot Serang dalam menangani pandemi masih kurang memuaskan. Hanya 16,1 persen responden yang menyatakan puas dengan kinerja Pemkot Serang, 48,4 persen menyatakan biasa saja dan 35,5 persen menyatakan tidak puas.

Menurut Nahrul, hal yang sama terjadi pada kebijakan PPKM skala mikro. Hanya 12,9 persen responden yang merasa kinerja dalam PPKM memuaskan, sedangkan 53,2 persen menyatakan biasa saja dan 33,9 persen menyatakan tidak memuaskan.

“Masih terkait PPKM skala mikro, sebanyak 54,7 persen responden menyatakan PPKM skala mikro tidak berhasil, 35,5 persen menyatakan ragu-ragu dan hanya 9,7 persen yang menyatakan telah berhasil,” terangnya.

Ia menuturkan bahwa hal tersebut hampir sejalan dengan persepsi responden yang menyatakan tidak sepakat dengan lockdown tingkat RT, dengan jumlah sebanyak 58,1 persen. Sedangkan yang sepakat mencapai 22,6 persen, dan ragu-ragu sebanyak 19,4 persen.

“Perihal sosialisasi, gugus tugas dinyatakan belum melakukan sosialisasi dengan baik oleh 43,5 persen responden. Sedangkan 33,9 persen responden menyatakan gugus tugas sudah melakukan sosialisasi dengan baik, dan 22,6 persen responden menyatakan ragu-ragu,” ucapnya.

Terkait kinerja gugus tugas dalam tracking kasus positif, diketahui bahwa sebanyak 41,9 persen responden menyatakan gugus tugas tidak melakukan tracking dengan baik. Sedangkan 35,5 persen menyatakan ragu-ragu dan 22,6 persen menyatakan kinerja gugus tugas sudah baik dalam hal tracking.

“Untuk kinerja dalam pengawasan kasus positif, sebanyak 40,3 persen menyatakan gugus tugas masih belum melakukan pengawasan kasus positif dengan baik, sedangkan 32,3 persen responden menyatakan ragu-ragu dan 27,4 persen menyatakan sudah baik,” paparnya.

Sedangkan untuk kinerja pelayanan rumah sakit terhadap pasien positif, terdapat tren yang cukup positif. Sebab mayoritas dari responden menyatakan pelayanan rumah sakit sudah cukup baik.

“Sebanyak 46,8 persen responden menyatakan ragu-ragu, sedangkan 29 persen menyatakan sudah baik dan 24,2 persen menyatakan tidak baik. Ini menunjukkan tren positif untuk pelayanan rumah sakit,” katanya.

Kepala Dinkes Kota Serang M Ikbal  menyampaikan apreasiasi atas kegiatan dan hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh PWKS. Menurutnya, hal tersebut dapat menjadi masukan atas kinerja yang pihaknya lakukan dalam menangani pandemi Covid-19.

Ia mengatakan bahwa untuk sosialisasi kepada masyarakat, pihaknya telah melakukan hal tersebut bahkan sebelum kasus Covid-19 pertama di Kota Serang terkonfirmasi. Namun menurutnya, memang diperlukan kerja ekstra agar masyarakat dapat tersosialisasi dengan baik.

“Kami sejak awal langsung membentuk Gugus Tugas tingkat dinas, lalu kami juga bentuk di Puskesmas. Di Puskesmas itu ada promotor kesehatan yang bertugas melakukan edukasi kepada masyarakat. Namun memang untuk mengedukasi masyarakat tidak semudah membalikkan telapak tangan,” ujarnya.

Begitu pula dengan sosialisasi vaksin Covid-19. Pihaknya telah melakukan serangkaian kegiatan untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksinasi aman dilakukan. Termasuk kepada lansia.

“Khusus untuk lansia, kami berencana untuk mendatangi satu-satu rumah dari lansia yang memang kesulitan untuk mendatangi faskes. Jadi kalau penanganan yang di dalam (faskes) itu sudah bisa dilakukan, maka kami akan mendatangi langsung,” tandasnya.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini