SERANG – Lahan pertanian di Provinsi Banten dilanda kekeringan. Seluas 4.620 hektare (ha) sawah di Provinsi Banten terkena dampak kekeringan yang berkepanjangan. Menyusutnya pasokan air menjadi pemicu kekeringan tersebut.
Kepala Dinas Pertanian Banten Agus M Tauchid menjelaskan sawah yang dilanda kekeringan itu terdiri atas, terdampak ringan seluas 2.056 ha, terdampak sedang seluas 914 ha, terdampak berat seluas 723 ha dan puso seluas 927 ha.
“Menyusutnya pasokan air sebagai akibat tidak kunjung turunnya hujan atau kekeringan berkepanjangan membawa dampak terhadap padi di sawah. Kalau kekeringan ini terus berkepanjangan bukan tidak mungkin luas sawah yang terkena puso akan terus bertambah,” ujar Agus kepada SP, Selasa (16/10/2018) dilansir beritasatu.com.
Menurut Agus, salah satu langkah yang telah dan sedang dilakukan pemerintah daerah yakni bantuan pompanisasi untuk menyelamatkan sawah yang terancam puso.
“Kami di Provinsi Banten memiliki program pompanisasi, Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Khusus untuk yang gagal panen mendapatkan bantuan benijh melalui cadangan benih daerah,” ujarnya. (Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
