Beranda Kesehatan Viral Ibu Hamil Dilarang Dirujuk ke RS oleh Mertua, Bayi Meninggal

Viral Ibu Hamil Dilarang Dirujuk ke RS oleh Mertua, Bayi Meninggal

Ilustrasi - foto istimewa Kompas.com

LEBAK – Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang ibu yang hendak melahirkan dan dirujuk ke rumah sakit. Namun, mertua ibu yang akan melahirkan tidak mau jika menantunya dirujuk, padahal kondisi ibu yang akan melahirkan sudah mengalami pecah ketuban. Video yang viral tersebut diketahui berada di Kecamatan Leuwidamar, kabupaten Lebak, Banten.

Dalam video yang diunggah akun TikTok @laelatulbadriah17, bidan sudah menyarankan pasien tersebut untuk dirujuk ke rumah sakit. Yang bersangkutan juga sudah setuju untuk dirujuk. Namun sayangnya, ibu mertua tak mengizinkan untuk dibawa ke rumah sakit. Alasannya, karena menurut mertua, menantunya itu terlihat masih baik-baik saja.

Kepala Puskesmas Leuwidamar Deden Herdiansyah membenarkan, jika kejadian tersebut berada di Kecamatan Leuwidamar.

“Benar, kejadiannya seminggu yang lalu, kalau tanggalnya saya lupa lagi,” kata Deden saat dihubungi, Rabu (20/6/2023).

Ia menjelaskan, awal kronologisnya yakni di saat ibu yang akan melahirkan memeriksakan ke Puskesmas, ternyata air ketubannya sudah pecah, makanya bidan di puskesmas menyarankan agar ibu tersebut dapat dirujuk ke rumah sakit agar tidak terjadi apa-apa terhadap bayinya.

“Mertuanya tetap ga mau jika menantunya tersebut dirujuk ke rumah sakit, padahal pihak puskesmas sudah menyarankan jika air ketuban pecah dikhawatirkan si bayi mengalami keracunan air ketuban,” kata Dede

Ia menjelaskan, walaupun bidan telah merayu agar si pasien dirujuk, tapi tetep saja mertuanya enggan mau dirujuk dan alasannya pun tidak jelas.

“Akhirnya pasien pun dibawa pulang oleh pihak keluarganya. Akan tetapi sorenya pun pihak puskesmas mendatangi rumah pasien dan tetap merayu untuk dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.

Ia menambahkan, keesokan harinya keluarga pun membawa ibu hamil ke rumah sakit, dan akhirnya bayi pun lahir di rumah sakit. Akan tetapi, si bayi meninggal dunia di rumah sakit.

“Si bayi meninggal diduga akibat pecahnya ketuban sebelumnya, tapi keadaan si ibu selamat,” ucapnya.

Deden menyayangkan dengan kejadian seperti itu, mudah-mudahan ke depan tidak terulang lagi ibu hamil yang tidak mau dirujuk akibat air ketuban yang sudah pecah.

“Pihak puskesmas terus terang selalu eksis dan konsen terhadap pencegahan kasus kematian ibu dan anak, sehingga kalau ada hal-hal yang seperti itu memang harus segera ditindak lanjuti,” katanya. (San/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini