Beranda Kesehatan 157 Warga Tangsel Terkena DPD

157 Warga Tangsel Terkena DPD

Ilustrasi - foto istimewa merdeka.com

TANGERANG – Jumlah warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang terkena Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mencapai lebih 157 orang dirawat di 29 puskesmas dan rumah sakit umum yang ada.

“Kami terus memantau perkembangan penyakit DBD yang terjadi di masyarakat dan meminta seluruh jajaran kesehatan di 29 Puskesmas yang ada di Tangsel serta rumah sakit untuk memberikan pelayanan maksimal, ” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel Deden Deni dilansir dari Pos Kota, Selasa (29/1/2019).

Dari data yag diperoleh setiap dua hari sekali ada warga Kota Tangsel terkena atau terserang penyakit DBD dan mendapatkan perawatan di puskesmas dan rumah sakit.

Menurut dia, ada 29 puskesmas dan setiap satu puskesmas merawat tiga orang pasien DBD belum lagi yang mendapatkan perawatan di rumah sakit umum. “Jumlah data warga yang terjangkit DBD tertinggi di Kota Tangsel ada di Kecamatan Setu dan Serpong,” ujarnya.

Upaya penangganan penyebab penyebaran penyakit DBD di Kota Tangsel diperkirakan membutuhkan mencapai Rp 2,5 miliar untuk operasional juru pemantau jentik atau jumantik, fogging, dan pengadaan serbuk pembunuh jentik nyamuk (lafasida).

Banyaknya warga atau pasien DBD baik warga Kota Tangsel dan dari daerah perbatasan seperti Parung, Bogor dan Depok yang membutuhkan perawatan membuat rumah sakit dan 29 Puskesmas penuh dengan pasieb DBD.

Hal itu juga dirasakan Yuniati, 34, warga Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, yang membawa anaknya karena terkena DBD untuk berobat di Kota Tangsel harus ke tiga rumah sakit swasta dulu untuk mendapatkan tempat.

Tempat yang diperoleh juga di lorong karena ke tiga rumah sakit yang dirujuk dari dokter klinik di tempat tinggalnya penuh pasien. “Awalnya ke RS Hermina Serpong sama sekali tidak ada tempat rawat inap, ” ujarnya.

Setelah tidak mendapatkan kamar rawat inap, tambah dia, kemudian ke rumah sakit Permata Pamulang ternyata hasilnya sama dan akhirnya ke RS Buah Hati tapi akhirnya ke RS Sari Asih, Ciputat. “Ngak apa deh cuma sebentar yang penting anak mendapatkan perawatan, ” tuturnya. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini