Beranda Kesehatan 129 Nakes di Enam Kabupaten/Kota Gagal Divaksin, Ini Rinciannya

129 Nakes di Enam Kabupaten/Kota Gagal Divaksin, Ini Rinciannya

Kepala Dinkes Banten Ati Pramudji Hastuti. (Iyus/bantennews)

 

SERANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten mencatat sebanyak 129 tenaga kesehatan (nakes) di enam kabupaten/kota gagal menjalani vaksinasi dosis pertama yang dilaksanakan pada akhir Januari lalu. Gagalnya vaksinasi terhadap ratusan nakes tersebut lantaran telah terinfeksi Covid-19.

Untuk rincian nakes yang tak mendapatkan vaksin yaitu, Kabupaten Tangerang sebanyak 15 nakes, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) 2 nakes. Kabupaten Pandeglang 1 nakes, Kabupaten Serang 26 nakes, Kota Tangerang 43 nakes dan Kota Cilegon 42 nakes. Secara umum nakes yang telah disuntik dosis pertama sebanyak 35.649 orang.

Kepala Dinkes Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menjelaskan, realisasi vaksinasi nakes itu dihimpun hingga 4 Fabruari 2021, untuk vaksinasi dosis pertama realisasinya sudah mencapai 70,63 persen. Rinciannya, terdapat 50.472 nakes sasaran dan yang melakukan registrasi ulang sebanyak 50.047 orang.
“35.649 nakes telah divaksin, 3.280 ditunda dan 5.134 tidak divaksin. Ada beragam penyebab nakes gagal divaksin, mulai dari sedang hamil, hipertensi, alergi berat dan telah terinfeksi Covid-19. Itu hasil vaksinasi Covid-19 pemberian dosis pertama,” jelas Ati.

Lebih lanjut kata Ati, saat ini pihaknya juga telah menggelar vaksinasi dosis kedua. Sebanyak 2.352 nakes telah menerima suntikkan vaksin, 18 ditunda dan 11 tidak divaksin. Nakes yang tak divaksin karena telah terpapar Covid-19 terjadi di Kota Tangerang Selatan sebanyak 1 nakes. “Hasil vaksinasi Covid-19 pemberian dosis kedua,” katanya.

Di sisi lain, Ati mengungkapkan, untuk kasus konfirmasi atau kasus positif di Banten seperti dilansir pada infocorona.bantgenprov.go.id, total kasus di Banten mencapai 28.924 kasus dengan rincian 4.036 pasien masih dirawat, 24.062 pasien sudah sembuh dan 826 orang meninggal. Untuk daerah yang masuk dalam zona merah yaitu Kota Tangerang dan Kota Tangsel, sedangkan sisanya masuk dalam zona oranye.
“Kasus positif dan kematian (akibat Covid-19) masih tinggi. Hal itu karena dipengaruhi beberapa faktor yaitu, disiplin masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan (prokes) masih kurang, penerapan penegakan disiplin prokes masih kurang. Fasilitas tempat tidur di rumah sakit yang tersedia baik (ruang) isolasi covid maupun ICU (intensive care unit) covid masih kurang jika dibandingkan dengan jumlah kasus positif. Dan terakhir 3 T (tracing, testing dan treatment) masih kurang jika dibanding kasus positig yang ada,” ujarnya.(Mir/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini