PANDEGLANG – Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Banten, Brigjen Pol Tantan Sulistyana mengatakan 12 kecamatan dan 16 desa di Kabupaten Pandeglang terpapar bahaya penyalahgunaan narkoba.
16 kecamatan itu di antaranya Kecamatan Panimbang, Sumur, Labuan, Cigeulis, Carita, Cibaliung, Sukaresmi, Pagelaran, Menes, Cikeusik, Banjar dan Karangtanjung. Sedangkan 16 desa yaitu Desa Sindang Laut, Citereup, Sukanagara, Sumur, Sukajadi, Teluk, Caringin, Cikeusik, Sodong, Sukamanah, Purwaraja, Muruy, Pagadungan, Waringin Jaya, Karangsari dan Cikondang.
“Itu data yang kami dapat dari Polres, data ungkap kasus. Dimana ungkap kasus itu ada TKPnya nah dari TKP (tempat kejadian perkara) itu kami bisa lihat bahwa TKP-nya ada di 12 kecamatan dan 16 desa. Berarti di situ ada penyalahgunaan dan peredaran gelap. Tentunya ini menjadi perhatian kita bersama,” kata Tantan usia bertemu dengan Bupati Pandeglang Irna Narulita di Gedung Setda Pandeglang, Senin (21/1/2019).
Oleh karena itu, ia berharap semua komponen baik dari pemerintah maupun aparat penegak hukum harus bekerja sama untuk memberantas peredaran narkoba hingga ke tingkat paling dasar yaitu tingkat desa.
“Caranya untuk di instansi pemerintahan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) membentuk relawan, nanti relawan yang dibentuk oleh OPD masing-masing itu yang melakukan kegiatan pencegahan di tiap OPD. Sehingga BNN berharap bisa lebih fokus melakukan pencegahan di luar OPD,” katanya.
Ia mengakui memang dari pemerintah sudah ada upaya pencegahan. Namun ia berharap ke depan harus ada komunikasi yang lebih baik lagi antara pemerintah dan aparat penegak hukum.
“Yang kami harapkan secara internal mereka (OPD) mampu melakukan upaya pencegahan untuk tahun sekarang kan belum, tapi tahun ke depan harus secara masif melakukan pencegahan secara internal,” harapnya. (Med/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
